
“Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat datang dengan peluang-peluang baru yang dapat mengatasi sebagian masalah penjualan, namun tingkat adopsi oleh pengusaha masih rendah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar,” ujarnya.
Penyebab rendahnya adopsi terhadap teknologi informasi ini disebabkan kurangnya pemahaman peran strategis informasi teknologi. Disisi lain, presentasi pengusaha yang menggunakan internet lebih besar daripada yang mempunyai komputer.
“Penggunanan internet oleh pengusaha saat ini hanya berkisar untuk mencari informasi pasar, mencari informasi desain, memasarkan produk, mencari mitra usaha berkomunikasi dengan konsumen dan pemasok serta pemesanan online,” ujarnya.
Pelatihan yang diikuti 30 UMKM dari berbagai jenis usaha dan kerajinan seperti usaha krupuk amplang, pengusaha ikan air tawar dan laut, konveksi dan kerajian kayu dan rotan ini berlangsung selama satu hari yang menghadirkan tiga pembicara, yaitu Kepala Sub Bidang Basis Data Pusat Pelayanan Informasi Ekspor Departemen Perindagkop , Basaria Tiara Lumban Gaol, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim, Jauhar Effendi dan Kepala UPTD Disperindagkop, Restiawan Baihaqi.
Menurut Restiawan Baihaqi tujuan dari pelatihan ini adalah untuk lebih mengenalkan tehnik penjualan dengan menggunakan jasa online atau berjualan melalui internet.
“Saat ini banyak UMKM yang tidak mengenal sarana penjualan secara online, dengan adanya workshop ini diharapkan bisa memperkenalkan dan memaksimalkan penggunaan media online untuk lebih memperkenalkan produknya secara luas,” ujarnya.